REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Bank syariah pertama Nigeria, Jaiz Bank, akan membuka satu cabang di Kota Ibadan di barat daya Nigeria. Jaiz Bank sendiri sudah bersiap dengan tantangan yang akan mereka hadapi.
Rencana ini akan mulai dijakankan akhir tahun ini setelah semua syarat dan kesiapan logistik rampung.
Keputusan ini diambil menyusul kesuksesan bisnis Jaiz Bank di wilayah baratdaya Nigeria.
Direktur Jaiz Bank Lasun Sanusi mengatakan, Jaiz Bank sadar akan potensi masalah-masalah yang akan mereka hadapi.
''Kami tetap optimistis bisa bertahan melihat kesuksesan perkembangan usaha kami hingga saat ini,'' kata Sanusi seperti dikutip Nigerian Bulletin awal pekan ini.
Sejak mulai beroperasi di baratlaut dan timurlaut Nigeria pada pertengahan 2012 lalu, aset Jaiz Bank sudah mencapai 42 miliar naira dengan 139.977 nasabah.
Di akhir 2014, Jaiz Bank mencatat laba 157 juta naira. Melalui lembaga sosial yang mereka miliki Jaiz Foundation, Jaiz Bank juga memberikan dana sosial 500 juta naira.
Pengamat perbankan Nigeria Abdul-Hakeem Mobolaji mengecam eksploitasi sistem bunga oleh industri perbankan di Nigeria dan meminta Bank Sentral Nigeria untuk memberi relaksasi aturan perbankan syariah.
Mobolaji mengecam pengumuman laba empat bank konvensional Nigeria yang mencapi 335 miliar naira di akhir 2014 sementara jutaan rakyat Nigeria masih menganggur dan miskin.
Ia mengatakan pertumbuhan rata-rata tahunan bank syariah Nigeria mencapai 17,6 persen. Bank syariah pun sebenarnya sudah ada di Nigeria sejak 1892.
''Bank syariah itu tidak hanya untuk Muslim. Di Inggris, 73 persen pengguna jasa perbankan syariah bukanlah Muslim,'' kata Mobolaji.