Selasa 04 Aug 2015 16:07 WIB

Jokowi Minta Subsidi BBM dan Listrik Dihitung Ulang

Presiden Jokowi.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin sidang kabinet paripurna yang membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggara 2016, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (4/8).

Pada pengantarnya, Presiden menginstruksikan agar asumsi dasar ekonomi makro mengikuti perkembangan ekonomi terkini.

“Kita ingin agar nantinya semuanya dipasang secara realistis,” ujarnya dikutip dari laman setkab.go.id.

Mengenai masalah subsidi listrik, subsidi BBM, dan non energi, Presiden Jokowi meminta harus lebih dikalkulasi lagi agar bisa tepat sasaran.

Sedangkan untuk transfer daerah dan dana yang dialokasikan untuk desa, Presiden memerintahkan kepada para Menteri agar lebih besar dibandingkan dengan belanja di kementerian/lembaga.

“Ini juga hati-hati di sisi pengawasan, di sisi controlling di lapangan harus terus dilakukan,” kata Jokowi.

Terkait penyaluran bantuan sosial di Tahun 2016, Presiden mengharapkan agar dapat lebih fokus pada bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan juga bidang pengurangan kemiskinan.

Sidang Kabinet Paripurnaini dihadiri oleh para Menteri Kabinet Kerja, Kapolri Jenderal Badrodin Haitu, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement