REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Komitmen kuat dan ketegasan kebijakan Pemerintah mengembangkan industri perkapalan dinilai menguntungkan pelaku dan pekerja di industri ini. Apalagi kini Presiden RI Joko Widodo mewajibkan BUMN dan instansi membeli kapal dari galangan kapal dalam negeri.
“Ini membuka optimisme kita, terutama rekan-rekan pengusaha galangan dan pekerjanya. Ini juga menegaskan bahwa saat ini merupakan era terbaik bagi industri perkapalan. Artinya pemerintah bukan hanya berwacana memberikan keberpihakan tapi lebih dari itu, Presiden berani mengambil langkah konkret mewajibkan pembelian kapal dari domestik,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin di Makassar, Senin (3/8).
Menperin berada di Sulawesi Selatan mengunjungi beberapa pusat industri. Salah satunya galangan kapal PT Industri Kapal Indonesia (IKI) yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN).
Sebagai industri strategis, perkapalan berperan vital dalam mendukung konektivitas antar wilayah di Indonesia melalui optimalisasi transportasi laut. Untuk itu, industri ini harus mampu menopang dan mendukung pengembangan armada kapal nasional baik melalui pembangunan kapal baru maupun jasa reparasi.
Berdiri sejak 1977, IKI melakukan pembuatan kapal, reparasi kapal, alat apung sejenisnya dan produk jasa lain dalam rangka diversifikasi usaha.
Perusahaan ini memiliki dua unit produksi yaitu unit galangan Makassar dan Bitung, Sulawesi Utara. Galangan Makassar mampu melayani reparasi kapal barang berukuran sampai dengan 6.500 DWT dan tongkang 100 meter x 26 meter. Sementara, Galangan Bitung dengan kemampuan dan fasilitas produksi slipway dengan kapasitas mencapai 1.500 DWT.
Sejauh ini, IKI telah membangun beberapa kapal besar seperti KM Makassar yang merupakan kapal full container 4.180 DWT, Kapal Patroli KRI Andai TNI AL, Ferry Ro-Ro (600 GT), Kapal Perintis yang melayani angkutan barang dan penumpang (750 DWT).
“Lokasi dua unit galangan IKI juga strategis. Yang Makassar sebagai poros lalu lintas komoditas, logistik dan penumpang Indonesia barat-timur dan Bitung yang menghadap langsung samudera Pacifik,” ujar Menperin sembari menegaskan mendorong perusahaan ini lebih produktif.
Di Pelabuhan Peti Kemas Soekarno-Hatta, Makassar, Menperin Saleh Husin juga hadir dalam pencanangan Gerakan Peningkatan Ekspor 3 Kali Lipat dan Sulawesi Selatan ber-SNI. Presiden RI Joko Widodo memimpin pencanangan gerakan ini secara langsung yang dilajutkan dengan melepas pengiriman 27 komoditas Sulsel ke 24 negara dengan nilai ekspor mencapai Rp 1,21 trilliun.