Senin 03 Aug 2015 19:46 WIB

Allianz Syariah Luncurkan Tasbih

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Allianz Life Indonesia, Alan T Darmawan (kanan) berbincang dengan Chief of Sharia and Corporate Communication Allianz Indonsia, Kiswanti Soeryoko (kiri) saat peluncuran tabungan Allianz Tasbih di Jakarta, Senin (3/8).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur Allianz Life Indonesia, Alan T Darmawan (kanan) berbincang dengan Chief of Sharia and Corporate Communication Allianz Indonsia, Kiswanti Soeryoko (kiri) saat peluncuran tabungan Allianz Tasbih di Jakarta, Senin (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allianz Life Indonesia meluncurkan produk tabungan asuransi jiwa berjangka syariah, Allianz Tasbih, untuk perencanaan biaya perjalanan ibadah haji.

Dari survei yang dilakukan di Jakarta, Badung, Padang dan Samrinda, Kepala Manajemen Pemasaran Allianz Indonesia Karin Zulkarnaen mengungkapkan, 97 persen responden setuju harta harus dikelola dengan halal. Mereka menilai produk syariah sesuai dengan konsep itu karena ada transparansi.

55 persen juga lebih suka memilih produk dengan risiko rendah. Ditanya soal haji, responden menyebut persoalan utama mereka adalah dana yang belum tersedia. ''Atas dasar itu, Allianz Tasbih dibentuk,'' kata Karin dalam peluncuran Allianz Tasbih, Senin (3/8).

Kepala Penawaran Produk Allianz Indonesia Didin Pratik Komara mengatakan Tasbih memberi proteksi jiwa dan manfaat kepastian tahapan dana yang memudahkan perencanaan haji.

Proteksi di mulai saat nasabah mulai berkontrobusi. Jika nasabah meninggal dunia dalam masa perencanaan, ada manfaat uang pertanggungan sebesar target dana tabungan haji. ''Uang pertanggungan ini bisa digunakan untuk badal haji,'' kata Didin.

Juga manfaat evakuasi medis di masa perencanaan dan saat perjalanan haji. Jika nasabah sakit, akan diantar ke fasilitas kesehatan terdekat. Disediakan pula fasilias untuk satu anggota keluarga menemani nasabah.

''Jika meninggal dunia, akan ada pengembalian jenazah ke tempat domisili,'' ungkap Didin.

Didin memisalkan target dana terkumpul Rp 100 juta dalam lima tahun. Di akhir masa kontribusi, setengah dari target dana sebesar Rp 50 juta akan cair untuk digunakan nasabah untuk setoran PBIH.

Dengan asumsi waktu tunggu ibadah haji rata-rata 10 tahun, sisa dana kontribusi akan cair saat itu.

Yang bedakan dengan produk ini, kata Dedin, adanya perlindungan jiwa 200 persen yang berlaku pada saat nasabah melakukan ibadah haji. Nasabah juga akan mendapat perpanjangan asuransi jiwa pasca selama satu tahun setelah ibadah haji selesai. Ini tetap berlaku meski dana tahap satu sudah cair.

Direktur Allianz Life Indonesia Alan Darmawan menyatakan melihat potensi populasi Muslim yang besar dan kewajiban ibadah haji yang jadi impian banyak Muslim, Allianz Syariah ingin membantu mereka yang berencana haji melalui produk itu.

''Allianz Tasbih merupakan produk tradisional yang pertama di tengah produk tabungan haji berasuransi yang umumnya unitlink,'' tutur Alan.

Kepala Syariah dan Komunikasi Perusahaan Allianz Indonesia Kiswati Soeryoko mengatakan, pemain syariah meningkat luar biasa seiring perkembangan industri keuangan syariah. Allianz Syariah ingin memberikan produk terbaik ke tengah masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement