REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi pesimistis terhadap pemerintah yang mampu membuat rupiah stabil bahkan kembali menguat hingga akhir tahun, Senin (3/8).
Pengamat Valuta Asing, Farial Anwar, menilai salah besar pemerintah menilai menurunnya nilai tukar rupiah dapat membantu investor masuk. "Pada kenyataannya investor hanya bermain pada portofolio bukan di sektor riil, justru merugikan negara bahkan dalam skala besar dapat mengguncang perekonomian Indonesia," katanya pada ROL, Senin (3/8).
Pemerintah keliru jika nilai rupiah menurun memiliki sisi positif. Bahkan, seharusnya mereka mengkhawatirkan kondisi ini.
Dampak terparah justru Pemerintah harus membayar utang valuta asing hingga mengakibatkan kredit macet perbankan. Dalam skala besar Indonesia tak akan mampu bersaing dalam pasar bebas ASEAN mendatang.
Pemerintah dinilai cenderung pasrah dengan keadaan ekonomi saat ini. Melihat kebijakan yang dibuat beberapa bulan belakang pun tak berpengaruh apa pun terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Kepercayaan masyarakat pun yang awalnya menggebu-gebu berharap kini semakin berkurang. Harapan satu-satunya tinggal intervensi Bank Indonesia.