REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengingatkan Pemerintah terkait kondisi ekonomi nasional yang sudah dalam kondisi berbahaya. Salah satunya ancaman pemutusan hubungan kerja.
"Perusahaan banyak yang mengalami penurunan kemampuan keuangan secara drastis, akibat situasi ekonomi nasional yang terpuruk," katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, nilai tukar dolar AS yang sangat tinggi, melemahkan perekonomian nasional, terutama saat ini nilai tukar dolar terhadap rupiah mencapai Rp 13.500.
Menurut dia, pernyataan menteri keuangan yang menyatakan depresiasi rupiah bukan tanggung jawab pemerintah, adalah sikap yang sangat keliru, bahkan berbahaya.
"Ini menunjukan tidak adanya koordinasi antara pemerintah dengan Bank Indonesia," ujarnya.
Hal itu, menyebabkan akan banyak pelaku ekonomi yang semakin tidak percaya pada pemerintah karena dianggap tidak bisa mengendalikan situasi ini.
Politikus Gerindra ini menilai kondisi ekonomi sekarang sudah lampu merah dan dalam tanda bahaya. Fadli mengatakan, Pemerintah jangan lagi hanya melepas tanggung jawab dan membuang badan atas situasi ini.
"Kalau tidak, defisit akan terus membesar sehingga pemerintah harus ambil tindakan nyata," katanya.
Pemerintah harus mengambil tindakan nyata dalam merespon depresiasi rupiah.