Ahad 02 Aug 2015 12:43 WIB

Bursa Saham Masih akan Terus Bergoyang

Rep: Risa Herdahita/ Red: Teguh Firmansyah
Karyawan memantau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada layar papan indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (9/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawan memantau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada layar papan indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan terus bergoyang, meski sempat ditutup menguat pada Jumat (31/7) pekan lalu. Menurut Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih penyebab menguatnya bursa saham kemarin lantaran investor tengah mengambil posisi untuk membeli.

Ini setelah mereka melihat sebagian besar laporan keuangan kinerja emiten semester I tahun memang menurun "Investor ini sudah memperkirakan kinerja emiten di akhir Juli, sebagian besar emiten utama turun," jelasnya kepada Republika, Ahad (2/8)

Sebelumnya, setelah melemah 2,2 persen sepanjang Juli, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 1,91 persen ke 4.802,529 pada Jumat (31/7).

Menurut Lana, level ini masih bisa terkoreksi.  Keadaan harus diwaspadai hingga 5 Agustus. Jika laporan kinerja sejumlah emiten yang dirilis nanti lebih baik dari kuartal I, maka level IHSG bisa terus menguat.

Ia pun memperkirakan, IHSG bisa jadi akan terus tak stabil hingga melewati September. Apalagi pertengahan September nanti ada penentuan suku bunga bank central AS, the Fed, “Oktober baru bergerak naik," katanya menambahkan.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, harga saham yang terkoreksi cukup dalam menjadi salah satu pendorong pemodal untuk melakukan akumulasi beli saham sehingga IHSG BEI menembus level 4.800 poin pada Jumat pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement