REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) diminta berperan dalam menyerap jagung petani dengan harga yang kompetitif. Dengan begitu, petani akan memiliki semangat untuk menanam jagung.
"Jangan biarkan harga jagung petani rendah di bawah Rp 2 ribu per kilogram, Bulog harus serap jagung petani," kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai menyaksikan pelepasan ekspor jagung sebanyak 12 ribu ton ke Filipina di Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (31/7).
Usai melepas ekspor jagung, Mentan melakukan peninjauan lahan jagung di Desa Motong, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa. Dalam kesempatan tersebut, Mentan berdialog dengan para petani.
Hasilnya, ia mendapatkan informasi jagung di tingkat petani yakni Rp 2.100 per kilogram untuk jagung kering. Diakui petani, harga tersebut belum memberikan keuntungan bahkan membuat mereka kesulitan balik modal tanam.
Didapati pula informasi harga jagung basah di tingkat petani Rp 1.500 per kilogram. Ia pun meminta agar Bulog melakukan pembelian terhadap jagung petani seharga Rp 2.400 per kilogram jagung kering.
Dalam kunjungan, Mentan pun memberikan bantuan untuk Kabupaten Sumbawa berupa pompa air sebanyak 36 unit dan mengucurkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebanyak 30 miliar untuk pembangunan embung, sumur dangkal dan sumur bor.
"Ini untuk membantu mengatasi kekeiringan di Sumbawa, sehingga petani masih tetap menanam jagung," tuturnya. Pemerintah memberikan anggaran pertanian tambahan untuk Kabupaten Sumbawa sebesar 60 persen, yakni dari Rp 50 miliar menjadi Rp 130 miliar.