REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Harapan Bank BJB menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik semakin terbuka. Hasil kerja keuangan triwulan II 2015, menunjukkan, Bank BJB mencatat laba bersih sebesar Rp 582 miliar dengan total aset mencapai Rp 95,9 triliun. Dirut Bank BJB Ahmad Irfan mengatakan kemampuan Bank BJB dalam meningkatkan profitabilitas tidak terlepas dari pengelolaan biaya operasional yang sehat.
Tahun ini, Bank BJB akan fokus meningkatkan market share dana pihak ketiga (DPK) melalui promosi, pemasaran produk dana dan inovasi produk. Selain itu, sebut Irfan, Bank BJB pun terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dengan peningkatan elektronik banking untuk meningkatkan fee based income. Hingga triwulan II 2015, fee based income Bank BJB mengalami kenaikan 29,3 persen.
"Kami akan terus berupaya menjadi bank nasional dengan pertumbuhan profit yang tinggi dan berkesinambungan," ujar Irfan seusai analyst meeting di Jakarta, Kamis (30/7).
Direktur Konsumer Bank BJB Fermiyanti menambahkan, strategi dan kebijakan Bank BJB tahun ini akan tetap fokus memperkuat pondasi infrastuktur IT dan SDM. Dengan cara itu, pihaknya optimistis akan menunjang ekspansi bisnis di tahun-tahun mendatang.
Bank BJB pun, tegas dia, akan fokus meningkatkan kualitas layanan dengan peningkatan e-banking. Tujuannya untuk menumbuhkan market share DPK. Saat ini Bank BJB memiliki 2.586 jaringan layanan yang tersebar di Indonesia. Jaringan layanan itu di antaranya terdiri dari 62 kantor cabang, 312 kantor cabang pembantu, 303 kantor kas, 115 payment point, 11 layanan precious dan 510 waroeng bjb.