Rabu 29 Jul 2015 22:50 WIB

Ini Alasan Indonesia Masih Dipercaya Investor

Rep: satria kartika yudha/ Red: Esthi Maharani
Aturan Penanaman Modal Internasional: Para investor melakukan pengurusan perijinan usaha pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Selasa (19/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Aturan Penanaman Modal Internasional: Para investor melakukan pengurusan perijinan usaha pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Selasa (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Deputi Bidang Koordinator Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Bobby Hamzar Rafinus mengatakan ada beberapa alasan mengapa investor menaruh kepercayaan tinggi terhadap Indonesia.

Bobby menjelaskan, Indonesia masih menjadi tujuan investasi karena merupakan pasar yang potensial bagi para investor.

"Jumlah penduduk kita besar dan sebagian besar merupakan usia produktif," kata Bobby kepada Republika, Rabu (29/7).

 

Selain itu, faktor lain pemicu masuknya investasi karena Indonesia memiliki tingkat pendapatan per kapita yang cukup tinggi di kawasan Asia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pendapatan rata-rata penduduk Indonesia mencapai Rp 41,8 juta per tahun atau naik Rp 3,53 juta dari pendapatan per kapita pada 2013.

Seperti diketahui, capaian investasi Indonesia di semester I 2015 terbilang kinclong meskipun ekonomi tengah melambat. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumummkan, realisasi investasi sepanjang Januari-Juni 2015 sebesar Rp 259,7 triliun atau mengalami kenaikan 16,6 persen dibanding periode sama tahun lalu.

"Capaian realisasi investasi semester I tersebut masih dalam rentang target yang direncanakan pemerintah," ujar Bobby.

Bobby menambahkan, pemerintah sedang mengupayakan agar jenis investasi asing yang datang dapat memperkuat kinerja sektor industri dan mempercepat pembangunan infrastruktur.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement