Rabu 29 Jul 2015 10:00 WIB

Yunani Siap Buka Kembali Pasar Saham Athena

Ratusan orang berkumpul di London, Inggris, mengelukan dukungan mereka terhadap ekonomi Yunani sekaligus mengkritik cara Bank Sentral Eropa membantu ekonomi Yunani.
Foto: Reuters
Ratusan orang berkumpul di London, Inggris, mengelukan dukungan mereka terhadap ekonomi Yunani sekaligus mengkritik cara Bank Sentral Eropa membantu ekonomi Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Bursa efek Athena, yang telah ditutup selama hampir satu bulan karena krisis utang Yunani, diharapkan dibuka kembali dalam beberapa hari setelah menerima persetujuan dari Bank Sentral Eropa.

"ECB (Bank Sentral Eropa) memberi lampu hijau untuk membuka kembali pasar saham di Yunani, (dan) kami menunggu keputusan menteri yang akan menentukan persyaratan pembukaan kembali," kata sumber itu, Selasa (28/7).

Seorang juru bicara kementerian keuangan Yunani mengatakan bahwa keputusan akan diterbitkan pada Selasa, tetapi tidak mengindikasikan kapan bursa Athena akan melanjutkan perdagangan.

Pasar saham di ibukota Yunani itu ditutup pada Jumat, 26 Juni, beberapa jam sebelum Perdana Menteri Alexis Tsipras mengumumkan referendum persyaratan dana talangan (bailout) yang diminta oleh para kreditor internasional Yunani.

Warga Yunani bergegas ke anjungan tunai mandiri (ATM) bank-bank mereka selama akhir pekan, yang mendorong pemerintah untuk memberlakukan kontrol modal mulai Senin, 29 Juni, diikuti oleh penutupan bank-bank dan bursa saham. Tujuannya untuk melindungi sektor perbankan yang telah mengalami penarikan dana besar-besaran selama enam bulan terakhir oleh orang-orang yang khawatir tentang ekonomi dan masa depan keuangan Yunani.

Bank-bank dibuka kembali setelah tiga minggu pada 20 Juli, namun penarikan dan uang transfer luar negeri tetap di bawah kontrol ketat. Warga Yunani hanya dapat menarik sampai 420 euro (464 dolar AS) per minggu.

Untuk kontrol modal bisnis yang sedikit berkurang pekan lalu namun kegiatan ekonomi terutama impor terus menghadapi berbagai kendala.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement