Selasa 28 Jul 2015 07:10 WIB

Investasi Masih Terpusat di Pulau Jawa

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pulau Jawa masih menjadi tujuan utama investasi. Dari realisasi investasi semester I 2015 Rp 259,7 triliun, senilai Rp 144,5 triliun atau 55,7 persennya ditanamkan di pulau Jawa. Sedangkan investasi di luar pulau Jawa terealisasi Rp 115,1 triliun atau 44,3 persen.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dipublikasikan, Senin (27/7), investasi di pulau Jawa terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 48,8 triliun dan penanaman modal asing (PMA) 7,7 miliar dolar AS. Investasi dari PMDN kebanyakan bergerak di sektor konstruksi, industri makanan, transportasi, listrik, gas, dan air.

Sedangkan PMA didominasi sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi, industri alat angkutan dan transportasi lainnya. Pulau Sumatera menjadi tujuan investasi terbesar kedua dengan realisasi investasi Rp 44,7 triliun. Kemudian disusul Kalimantan (Rp 39 triliun), Maluku dan Papua (Rp 9,7 triliun), Sulawesi (Rp 14 triliun), Bali dan Nusa Tenggara (Rp 7,8 triliun).

Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Perekonomian Edy Putra Irawadi mengaku cukup puas melihat data realisasi investasi semester I. Meskipun masih terpusat di Jawa, namun nilai  investasi di luar pulau Jawa meningkat.

"Ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur, listrik, dan kawasan ekonomi khusus di luar pulau Jawa, mampu mendorong perluasan investasi," kata Edy kepada Republika, Senin (27/7).

Pada semester I tahun 2014, nilai realisasi investasi tercatat Rp 91,7 triliun. Sedangkan pada tahun ini meningkat 25,5 persen menjadi Rp 115,1 triliun. Porsi investasi di luar pulau Jawa dibandingkan dengan pulau Jawa meningkat dari 40,5 persen menjadi 44,7 persen.

Edy menjelaskan, para investor masih lebih senang menanamkan modalnya di pulau Jawa karena infrastruktur di luar pulau Jawa seperti jalan dan listrik belum memadai. Atas alasan itulah pemerintah saat ini begitu gencar melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa.

Dia meyakini upaya pemerintah melakukan percepatan pembangunan di luar pulau Jawa seperti dengan menciptakan kawasan ekonomi khusus, kawasan industri, pembangunan pembangkit listrik, akan menarik investasi lebih besar lagi sehingga tidak lagi terpusat di Jawa. "Kebijakan-kebijakan itu akan menjadi daya tarik investasi untuk luar pulau Jawa," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement