REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Senin (27/7), menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve AS. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 10,9 dolar AS atau satu persen menjadi menetap di 1.096,40 dolar AS per ounce.
Logam mulia mendapat dukungan menjelang pertemuan FOMC meskipun analis mengatakan bahwa Federal Reserve tidak mungkin mengubah pendapatnya sejak pernyataan kebijakan baru-baru ini atau kesaksian Ketua Fed Janet Yellen Chair di kongres bulan ini.
Pertemuan dijadwalkan Selasa dan Rabu, akan berakhir dengan konferensi pers pada Rabu sore di New York. Kenaikan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan tingkat pengembalian, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.
Analis awalnya memperkirakan suku bunga naik pada Juni, namun karena data ketenagakerjaan lebih lemah dari perkiraan, harapan itu didorong kembali ke September. Belum ada kenaikan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika Serikat.
Emas juga mendapat dukungan karena Indeks Dolar AS turun 0,85 persen menjadi 96,43. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.
Perak untuk pengiriman September naik 11,7 sen, atau 0,81 persen, menjadi ditutup pada 14,605 ??dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober bertambah 8,2 dolar AS, atau 0,84 persen, menjadi ditutup pada 988,90 dolar AS per ounce.