Senin 27 Jul 2015 16:36 WIB

PM Inggris: Inggris akan Bantu ASEAN Bentuk MEA

Rep: c37/ Red: Satya Festiani
Perdana Menteri Inggris David Cameron.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Inggris David Cameron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan agar negara-negara ASEAN mempersiapkan diri membentuk sebuah masyarakat ekonomi pada akhir tahun ini. Inggris akan mendukung upaya ini dengan menyediakan bantuan teknis untuk meningkatkan kebijakan ekonomi, perencanaan dan pelaksanaan.

"Ini akan memperkuat lingkungan bisnis, meningkatkan daya tarik daerah untuk perusahaan-perusahaan internasional, dan memberikan dorongan nyata untuk kesejahteraan bagi masyarakat Asia Tenggara. Dan sebagai bisnis Inggris untuk meningkatkan minat mereka di kawasan itu, ini akan membantu mereka berinvestasi dan tumbuh seperti pertumbuhan di kawasan," kata Perdana Menteri Inggris, David Cameron dalam pernyataan tertulis yang diterima ROL pada Senin (27/7). Cameron akan tiba di Jakarta siang ini, dalam awal kunjungan empat hari ke Asia Tenggara.

Cameron juga telah menunjuk utusan perdagangan khusus untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN. Anggota Parlemen, Richard Graham akan mengambil peran bersama perannya sebagai anggota parlemen Inggris sebagai utusan perdagangan ke Indonesia dan akan bergabung dengan Cameron untuk melakukan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal ASEAN hari ini. Sebagai Perdana Menteri Inggris pertama yang mengunjungi Markas ASEAN di Jakarta, Cameron akan meminta Uni Eropa dan ASEAN untuk segera negosiasi memulai pembicaraan tentang perjanjian perdagangan bebas.

Sebagai bagian dari upaya untuk dengan tegas menempatkan pertumbuhan ekonomi di atas agenda Pemerintah Inggris, para anggota baru Kelompok Penasihat Bisnis (Business Advisory Group) Perdana Menteri juga telah diresmikan hari ini.

Grup ini akan bertindak sebagai dewan penasihat di mana PM dapat mendengarkan dan berdebat masalah dan prioritas yang dihadapi industri, dan dapat membahas kebijakan ekonomi dan bisnis pemerintah sekitar bidang utama seperti produktivitas, reformasi Eropa dan perumahan. Pertemuan pertama kelompok baru ini diharapkan akan dilaksanakan pada musim gugur ini dan setelah itu mereka akan bertemu setiap tiga bulan. Para pemimpin industri yang meliputi di antara mereka yaitu berbagai sektor penting bagi perekonomian Inggris dari manufaktur sampai ritel.

"Ini suatu kehormatan untuk saya karena telah diminta oleh PM untuk bergabung pada kelompok Penasehat Bisnis miliknya. Saya tahu betapa pentingnya pelanggan bagi keberhasilan bisnis, dan dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam ritel, pentingnya dedikasi dan layanan pelanggan tidak pernah berubah – bagaimanapun juga Inggris adalah bangsa pengusaha toko," kata Andy Clarke, CEO dan Presiden Asda, perusahaan retail supermarket di Inggris, menyambut penunjukannya dalam Business Advisory Group.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement