Senin 27 Jul 2015 10:46 WIB

Afrika Selatan Naikkan Suku Bunga

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Satya Festiani
Suku bunga bank (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Suku bunga bank (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Gubernur Bank Sentral Afrika Selatan (SARB), Lesetja Kganyago mengatakan negara tersebut pertama kalinya dalam satu tahun menaikkan suku bunga. Komite Kebijakan Moneter (MPC) Afsel meningkatkan suku bunga 25 basis poin menjadi enam persen akhir pekan lalu.

Prospek pertumbuhan Afrika Selatan kian memburuk di tengah krisis listrik yang menyebabkan pemadaman setiap harinya, disusul unjuk rasa buruh, daya beli konsumen melemah, dan berkurangnya kepercayaan investor. Kganyago mengatakan bank sentral juga merevisi proyeksi pertumbuhan 2015 menjadi dua persen, sementara 2016 sebesar 2,1 persen.

"Pertumbuhan ekonomi tetap tenang, namun dibatasi oleh gangguan pasokan listrik dan kepercayaan investor rendah serta daya beli konsumen. Risiko terhadap outlook ekonomi juga ada," ujar Kganyago, dilansir dari Financia Times, Senin (27/7).

Afrika Selatan merupakan salah satu pasar paling likuid dalam skala global. Akan tetapi, laju pertumbuhan ekonominya jauh di bawah target nasional karena masih harus mengatasi pengangguran dan angka kemiskinan yang merajalela.

Otoritas moneter terus bergulat dengan dilema kebijakan akibat tekanan inflasi terus menerus, ekonomi yang terkesan anemia selama lebih dari dua tahun. Dengan latar belakang ini, pemerintah Afrika Selatan berjuang mengurangi defisit anggaran dan mempersempit transaksi berjalan. Kganyago mengatakan negara harus berhati-hati pada risiko inflasi putaran kedua. Bank konvensional harus menjaga inflasi di level 3-6 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement