REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Parlemen Yunani menyetujui paket reformasi kebijakan agar bisa mendapat dana talangan ketiga sebesar 85 miliar euro sesuai tuntutan para kreditur internasional. Salah satu isi paket reformasi kebijakan itu adalah penghematan anggaran.
Seperti dilansir dari berbagai sumber, Perdana Menteri Alexis Tsipras sebenarnya mendapat banyak penolakan dari partainya sendiri, Syriza, terakait rancangan undang-undang reformasi kebijakan. Namun, Tsipras memandang bahwa reformasi kebijakan ini penting untuk menyelamatkan ekonomi Yunani.
Penghematan anggaran yang akan dilakukan adalah pemotongan besaran uang pensiun dan memperpanjang batas usia pensiun. Selama ini, Yunani memberikan uang pensiun hingga 80 persen dari gaji terakhir. Angka ini paling tinggi dibanding negara Eropa lainnya.
Selain itu, batas usia pensiun di Yunani adalah 56 tahun. Sedangkan di negara Eropa lainnya bisa mencapai 67 tahun.
"Kami akan menerapkannya. Sekarang ini adalah keadaan darurat," kata Perdana Menteri Alexis Tsipras dilansir laman Telegraph.
Selain pemangkasan uang pensiun, masyarakat Yunani yang selama ini dimanjakan akan bertambah bebannya dengan sejumlah kenaikan pajak. Salah satunya adalah pajak pertambahan nilai (PPN). Padahal tarif PPN di Yunani sudah naik dari 13 persen menjadi 23 persen.