Kamis 23 Jul 2015 19:46 WIB

BKPM Targetkan Investasi Sebesar Rp 3.518 Triliun

Penyederhanaan Perizinan Penanaman Modal: Kepala BKPM Franky Sibarani menggelar konferensi pers, Jakarta, Selasa (7/4).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Penyederhanaan Perizinan Penanaman Modal: Kepala BKPM Franky Sibarani menggelar konferensi pers, Jakarta, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan nilai realisasi investasi di Indonesia pada tahun 2015 hingga 2019 sebanyak Rp 3.518 triliun dari berbagai sektor.

"Ini tugas berat sekaligus tantangan, namun kami harus optimis bisa meraih target tersebut," kata Kepala BKPM Franky Sibarani ketika menggelar jumpa pers mengenai "Rencana Penanaman Modal PMDN dan PMA" di Gedung Djuanda Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/7) malam.

Ia menjelaskan, dengan target sebesar itu maka bisa dipastikan target realisasi investasi naik sebesar 115 persen dari tahun 2010 hingga 2014. Pada tahun 2010-2014 ia menyebutkan target realisasi investasi sebesar Rp 1.633 triliun, dengan rata-rata kenaikan sekitar 15 persen setiap tahunnya.

"Untuk mendapatkan target tersebut, kami perlu mendapatkan komitmen sebesar 50 persen dari target realisasi, karena itu izin prinsip atau komitmen investasi harus mencapai Rp 7.036 triliun," katanya.

Pada tahun 2015, semester pertama mengalami kenaikan sebesar 39,6 persen dari pada tahun 2014 semester pertama. Semester awal 2014 sebesar Rp 517,1 triliun, sedangkan pada semester pertama 2015 mencapai Rp 721,9 triliun. "Ya, hal ini merupakan harapan dari para investor-investor untuk mengembangkan berbagai sektor di Indonesia," tuturnya.

Hingga saat ini investor terbesar, terdapat pada bidang listrik, gas dan air, yang mengalami peningkatan hingga Rp 309 triliun. Sedangkan pada sektor perumahan dan kawasan industri juga mengalami kenaikan hingga tiga kali lipatnya. Hal ini yang mendorong BKPM dalam mematok target yang tinggi setelah melihat banyaknya potensi serta peluang.

"Sektor-sektor lain akan kami maksimalkan pengembangannya, agar bisa mengimbangi sektor sumber daya alam dan industri," tuturnya.

Selain itu, pada industri pariwisata, ekonomi kreatif hingga jasa perhotelan juga mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dengan potensi ini, ia optimis bisa mencapai target yang dibebankan pada BKPM untuk menarik para investor guna mengembangkan berbagai potensi yang ada di Indonesia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement