Kamis 23 Jul 2015 18:11 WIB

Ekonom: Melemahnya Rupiah tak Buat Ekspor Meningkat

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Satya Festiani
Nilai Tukar Rupiah (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Nilai Tukar Rupiah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan melemahnya nilai tukar rupiah tidak akan berpengaruh terhadap kebaikan kinerja ekspor.

"Untuk kasus Indonesia enggak akan ada cerita depresiasi rupiah akan meningkatkan ekspor," kata Enny kepada Republika, Kamis (23/7).

Alasannya, ia katakan karena ekspor terbesar datang dari ekspor komoditas. Sedangkan yang terjadi saat ini ialah harga komoditas sedang turun. Dengan begitu, ia menyatakan melemahnya rupiah tidak memengaruhi peningkatan ekspor.

Sedangkan untuk ekspor produk atau industri, Enny mengatakan justru akan menurunkan daya saing lantaran harga bahan bakunya menjadi lebih mahal karena impor.

"Kita bukannya untung tapi kita malah buntung," lanjutnya.

Menurutnya, pemerintah harus memperhatikan karakteristik ekspor Indonesia menanggapi permasalahan melemahnya nilai tukar rupiah.

Sejumlah langkah ia katakan dapat dilakukan pemerintah untuk mendorong peningkatan ekspor dengan cara memberi dorongan ekspor sejumlah produk UMKM dan industri kreatif lokal.

Enny menambahkan, produk UMKM dan industri kreatif perlu difasilitasi pemerintah karena usaha itu biasanya diproduksi oleh usaha-usaha berskala kecil.

"Kalau pemerintah tidak memfasilitasi dengan bantuan pameran promosi ke luar, ya mereka tidak akan punya akses ke ekspor," tegas Enny.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement