Senin 20 Jul 2015 14:19 WIB

Konsumsi BBM Menurun pada Arus Mudik 2015, Ini Alasannya

Rep: Sapto Andhika/ Red: Hazliansyah
Petugas merapikan bensin pertamax eceran yang tersedia di rest area jalan tol Cipali Km 86, Jawa Barat, Sabtu (11/7).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Petugas merapikan bensin pertamax eceran yang tersedia di rest area jalan tol Cipali Km 86, Jawa Barat, Sabtu (11/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina (persero) mencatat adanya penurunan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar pada arus mudik Lebaran tahun ini.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang menyebutkan, penurunan konsumsi dua jenis BBM ini mencapai 6 persen dibandingkan dengan tahun 2014 lalu. Bambang memprediksi, penurunan ini disebabkan karena konsumsi kendaran akan BBM yang berkurang seiring dengan infrastruktur jalan tol yang bertambah.

"Turunnya konsumsi ini lebih disebabkan tahun ini tidak terjadi kemacetan yang sangat parah seperti tahun lalu, dan sudah ada tambahan jalan tol yang cukup panjang sehingga relatif lancar," jelas Bambang, Senin (20/7).

Khusus untuk solar, ada alasan lain terkait penurunan konsumsi produk ini. Solar yang biasanya digunakan oleh kendaraan industri praktis menurun konsumsinya karena aktivitas industri berhenti sementara memasuki libur Idul Fitri. Terlebih adanya larangan dari Kementerian Perhubungan bagi truk dengan lebih dari dua sumbu melintas di jalur mudik sejak H-5 hingga H+3 Lebaran.

Bambang melanjutkan, produk Solar yang kapasitas hariannya 35.000 kilo liter (KL), justru tinggi (diatas normal) ketika masuk bulan puasa hingga H-7 Lebaran dan puncaknya pada H-10 dengan 47.632 KL.

"Kemudian terus turun dan mulai H-4 sudah dibawah normal karena kendaraan berat dilarang operasi dan Industri libur. Bahkan dua hari terakhir H0, H+1 & H+2 hanya mencapai 11.000 - 11.500 KL. Hari ini pun tak akan jauh berbeda dan baru akan naik lagi diperkirakan H+7," ujarnya.

Bila Premium dan Solar menurun dibandingkan tahun lalu, untuk Pertamax justru sebaliknya. Jika tahun 2014 rata-rata konsumsi 2000 KL dengan puncak konsumsi 3000 KL.

"Maka kenaikannya 400 persen. Kenaikan konsumsi Pertamax lebih disebabkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih baik serta kemudahan memperoleh Pertamax baik di SPBU maupun di posko dalam bentuk kalengan," lanjut Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement