REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu atau Kamis (16/7) pagi WIB, karena Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengindikasikan kenaikan suku bunga akhir tahun ini.
"Jika ekonomi berkembang seperti yang kita harapkan, kondisi ekonomi kemungkinan akan membuatnya tepat di beberapa titik tahun ini untuk menaikkan tingkat suku bunga dana federal," kata Yellen dalam kesaksiannya di Kongres, Rabu.
Greenback juga didukung oleh kata-kata Yellen itu. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,55 persen menjadi 97,171 pada akhir perdagangan.
Di sisi ekonomi AS, Indeks Harga Produsen (PPI) AS untuk permintaan akhir menguat 0,4 persen pada Juni, mengalahkan konsensus pasar 0,3, Departemen Tenaga Kerja melaporkan Rabu.
Produksi industri AS meningkat 0,3 persen pada Juni, tetapi jatuh pada tingkat tahunan 1,4 persen untuk kuartal kedua 2015, kata Federal Reserve, Rabu.
Euro turun lebih dari 0,53 persen terhadap greenback pada akhir perdagangan karena ketidakpastian atas krisis utang Yunani masih melayang-layang. Investor menunggu kabar apakah parlemen Yunani akan menyetujui draf kesepakatan untuk mencegah kebangkrutan dan kemungkinan "Grexit" (Yunani keluar dari euro) pada Rabu sore.
Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi 1,0950 dolar dari 1,1009 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5636 dolar dari 1,5629 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7374 dolar dari 0,7449 dolar.
Dolar AS dibeli 123,70 yen Jepang, lebih tinggi dari 123,33 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 0,9516 franc Swiss dari 0,9452 franc Swiss dan meningkat menjadi 1,2934 dolar Kanada dari 1,2746 dolar Kanada.