REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB) tengah bersiap membuka cabang di Maroko tahun depan.
Bank syariah terbesar ke dua di Uni Emirat Arab itu dikabarkan sudah mendaftarkan izin investasi sektor keuangan ke Bank Sentral Maroko.
''Jika berhasil, cabang kami akan jadi bank syariah utuh pertama di sana,'' kata CEO ADIB Tirad Mahmoud seperti dikutip Morocco World News. Tirad melihat industri perbankan syariah di Maroko tengah dalam tekanan. Padahal, pasar perbankan syariah Maroko termasuk yang besar di luar Kawasan Teluk.
Rencana ADIB ini merupakan bagian ekspansi mereka ke wilayah Afrika Utara. ''Kami juga tengah mengurus izin serupa di Aljazair, Libia dan Tunisia,'' kata dia.
Maroko nampaknya tak hanya menarik bagi ADIB, tapi juga bank asal UEA lainnya. Awal tahun ini, Emirates Islamic Bank (EIB) yang merupakan anak perusahaan Emirates NBD Group, juga mengajukan izin pembukaan cabang di Maroko.
Bank asal Bahrain, Al Baraka Banking Group, juga akan membuka cabang di Maroko tahun depan setelah mengantongi izin dari Bank Sentral Maroko.
Pada November 2014, Parlemen Maroko melakukan ratifikasi aturan keuangan Islam dan penerbitan sukuk.
Maret 2015, Gubernur Bank Sentral Maroko mengumumkan bank-bank Islam mulai boleh beroperasi mulai 2016.