Kamis 09 Jul 2015 17:28 WIB

Presiden Nyatakan Ekonomi Indonesia Naik Turun

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Satya Festiani
Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan), Ketua ISEI Darmin Nasution (kanan) berbincang dalam Silaturahim dengan Dunia Usaha Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi di JCC, Jakarta, Kamis (9/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Presiden RI Joko Widodo (kedua kanan), Ketua ISEI Darmin Nasution (kanan) berbincang dalam Silaturahim dengan Dunia Usaha Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi di JCC, Jakarta, Kamis (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyatakan, pertumbuhan ekonomi naik turun. Menurutnya, perekonomian dapat mengalami perlambatan maupun percepatan.

"Sangat mungkin tantangan ekonomi ke depan semakin memberat sebelum membaik pada beberapa kuartal ke depan. Jadi kalau pahit saya bilang pahit, kalau manis saya bilang manis," ujarnya dalam acara Acara Silahturami dengan Dunia Usaha 'Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi' di JCC, Jakarta, Kamis, (9/7).

Ia menyatakan, kini Indonesia menghadapi tantangan ekonomi fundamental. Meski begitu ia meyakini pemerintah kini semakin siap.

Presiden menjelaskan, saat ini ekonomi melambat karena Indonesia tengah menuju siklus baru yang disebut transisi fundamental. "Harus kita pahami bahwa ekonomi baru mengakhiri satu siklus dan kita arahkan menuju siklus baru yang saya sebut transisi fundamental ekonomi. Jadi beralih dari konsumsi ke produksi," jelasnya.

Menurutnya, dunia sekarang telah berubah, komoditas mentah seperti nikel, tembaga, dan lainnya tak bisa menghasilkan kemakmuran, karena harga komoditas anjlok. Sehingga mesin pertumbuhan baru pun belum bisa berjalan sepenuhnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement