Rabu 08 Jul 2015 21:47 WIB

APP Dukung Sumsel Atasi Deforestasi dan Emisi GRK

Asia Pulp & Paper (APP)
Foto: vimeo.com
Asia Pulp & Paper (APP)

REPUBLIKA.CO.ID,  Jakarta - Asia Pulp and Paper (APP) Group mendukung langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam mengatasi isu deforestasi dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Hal ini dilakukan sebagai pengembangan multi pihak dalam mewujudkan pengelolaan lahan (lanskap) yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

"Kami berusaha untuk melindungi lanskap demi masa depan. Pendekatan multi pihak untuk mewujudkan perubahan yang nyata dan berkelanjutan dalam konservasi hutan," ujar Managing Director Sustainability APP, Aida Greenbury dalam acara Forum for Sustainable Landscape Approach in South Sumatra di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin No 59, Jakarta Pusat, Rabu (8/7/2015).

Ia menjelaskan, pihaknya tak melihat masalah perubahan iklim, melainkan mempertimbangkan kelangsungan, pengelolaan dan keberlanjutan lanskap secara keseluruhan. Maka itu, APP terus mendorong seluruh pihak untuk terlibat dalam mengatasi masalah lahan yang ada di Indonesia, utamanya wilayah Provinsi Sumsel.

"Untuk itu, kita perlu mengembangkan mekanisme yang jelas dan efektif bagi para pemangku kepentingan untuk mengerti peran dan tanggung jawab dalam mengelola lanskap, mulai dari sektor bisnis yang mengelola daerah konsesi, pihak pemerintah dan penyusun kebijakan yang menangani isu perubahan iklim, hingga masyarakat dan LSM yang ada di lapangan," paparnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengungkapkan, deforestasi dan degradasi hutan menjadi perhatian dan tanggung jawab komunitas global karena dampak dari kerusakan lingkungan ini sendiri lintas batas wilayah dan negara.

"Inilah mengapa kami merancang suatu visi yang merangkul para pemangku kepentingan melalui pendekatan yang terintegrasi terhadap manajemen hutan dan lahan untuk pembangungan yang lestari. Ini agar menyelaraskan perlindungan lingkungan, pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan sosial di sebuah lanskap," pungkas Alex.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement