Selasa 07 Jul 2015 10:09 WIB

BKPM Petakan 12 Wilyah Industri Galangan Kapal

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dan Menteri ESDM Sudirman Said memberikan keterangan terkait pelaksanaan
Foto: Republika/Prayogi
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dan Menteri ESDM Sudirman Said memberikan keterangan terkait pelaksanaan "Tropical Landscapes Summit : A Global Investment Opportunity" di Jakarta , Rabu (22/4).(Republika/Prayogi.)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memetakan 12 wilayah yang potensial untuk pengembangan industri galangan kapal.

Kedua belas wilayah tersebut adalah Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Papua, Kawasan Perdagangan Bebas Batam, Wongsorejo Industrial Estate Banyuwangi serta Kawasan Industri Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Jawa Timur.

"Kedua belas lokasi tersebut berpotensi mendukung industri perkapalan dalam berbagai lini, termasuk tiga wilayah baru potensial untuk pembangunan kapal yaitu Wongsorejo Industrial Estate Banyuwangi, Kawasan Industri Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Jawa Timur serta Free Trade Zone Batam," kata Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba Hutapea, Senin (6/7).

Dari kedua belas wilayah tersebut, Riau memiliki potensi untuk industri 'ship repair' (perbaikan kapal), sementara Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Papua, serta kawasan Industri Batam, JIIPE, dan Banyuwangi berpotensi baik untuk industri 'ship repair' maupun 'ship building' (pembangunan kapal).

Tamba menambahkan BKPM tengah gencar melakukan kegiatan promosi untuk mendorong investasi sektor perkapalan.

Sejak Oktober 2014 hingga Mei 2015, lembaga itu telah menerima minat investasi sektor perkapalan senilai 9,3 miliar dolar AS.

"Jika terealisasi berpotensi menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 700.000 orang," ujarnya.

BKPM sendiri menyatakan fokus investasi sektor perkapalan akan diarahkan ke investasi jenis kapal yang belum bisa diproduksi oleh dalam negeri dan terintegrasi dengan industri komponen.

"Apalagi jika melihat rencana lima tahun ke depan di mana pemerintah merencanakan pengadaan 1.574 unit kapal, tentunya ini akan menjadi peluang investasi di sektor kemaritiman yang kami promosikan kepada para investor," katanya.

BKPM mencatat, sepanjang 2010-2014, realisasi investasi industri galangan kapal tercatat sebesar 212,5 juta dolar AS dengan total 107 proyek yang terlaksana.

Jumlah tersebut berasal dari 10 besar negara investor di industri galangan kapal yaitu Singapura, Inggris, Mauritius, Malaysia, Korea Selatan, Jerman, Australia, Selandia Baru, Swedia dan Jepang

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement