Selasa 07 Jul 2015 06:18 WIB

Hollande dan Merkel: Pintu Perundingan Terbuka untuk Yunani

 Bendera Estelada atau kelompok separatis Katalonia dan bendera Yunani dikibarkan depan gedung parlemen di Athena (29/6). Masyarakat Yunani terkena dampak krisis yang berkepanjangan mengakibatkan penutupan bank dan antrian panjang di supermarket.
Foto: Reuters
Bendera Estelada atau kelompok separatis Katalonia dan bendera Yunani dikibarkan depan gedung parlemen di Athena (29/6). Masyarakat Yunani terkena dampak krisis yang berkepanjangan mengakibatkan penutupan bank dan antrian panjang di supermarket.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pintu terbuka untuk kembali ke perundingan utang dengan Yunani. Kedunya menyerukan Yunani membuat proposal serius.

"Pintu terbuka untuk diskusi dan itu sekarang terserah kepada pemerintah Alexis Tsipras untuk membuat proposal serius dan kredibel sehingga kemauan untuk tinggal di zona euro dapat diterjemahkan ke dalam program yang kekal," kata Hollande setelah bertemu Merkel di Paris, sehari setelah pemilih Yunani menolak proposal dana talangan (bailout) oleh pemberi pinjaman internasional, Senin (6/7).

Dia menekankan fakta waktu hampir habis dan ada urgensi untuk Yunani dan urgensi untuk Eropa. Merkel memperkuat komentar Hollande bahwa pintu terbuka untuk pembicaraan lebih lanjut untuk menyelesaikan krisis utang. Menurut Merkel, persyaratan untuk kembali ke perundingan paket penyelamatan baru belum terpenuhi.

"Dan itu sebabnya kita sekarang menunggu proposal yang sangat tepat dari Perdana Menteri Yunani, sebuah program yang akan memungkinkan Yunani kembali ke kemakmuran," kata Merkel.

Menjelang pertemuan zona euro yang secepatnya ditetapkan pada Selasa, Hollande mengatakan sementara di Eropa ada tempat untuk solidaritas, ada juga keseimbangan antara tanggung jawab dan solidaritas yang tentu saja harus kami lakukan di hari-hari mendatang.

Merkel mengatakan negara-negara zona euro telah menunjukkan banyak solidaritas dengan Yunani. Dia mengatakan juga penting bagi Yunani untuk menghormati pandangan semua 19 negara zona euro.

"Itu juga demokrasi," kata dia.

Pertemuan kepala-kepala negara pada Selasa akan menentukan posisi dalam menanggapi proposal Yunani.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement