REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Untuk pengembangan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai), Bank Syariah Bukopin (BSB) akan mengikuti induk, Bank Bukopin.
Direktur Utama BSB Riyanto menyatakan, karena tidak khusus mengembangkan sendiri, jika Bank Bukopin sudah melakukan Laku Pandai BSB akan ikut.
''Sebab ini teknologinya mahal. Kami berminat karena ini strategi untuk masa depan,'' kata Riyanto beberapa waktu lalu.
Dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), persaingan bisnis di perkotaan akan makin ketat. Segmen di luar area-area perkotaan masih potensial.
Ini juga strategi menciptakan layanan tanpa kehadiran cabang fisik. Ia melihat kemungkinan Laku Pandai BSB belum tahun ini.
Kalau Bank Bukopin meluncurkan Laku Pandai tahun ini, kemungkinan BSB baru akan menjalankannya tahun depan.
Awal Juni lalu, BSB pun sudah mendapat suntikan modal Rp 100 miliar dari induk. Riyanto penambahan modal akan terus dilakukan untuk mengantisipasi kebijakan otoritas terkait isu keuangan dan program pemerintah kuatkan modal serta eskpansi.
Penawaran saham perdana ke publik (IPO) pun sejauh ini masih direncanakan dilakukan pada 2017. ''Inginnya bisa dipercepat. Tapi tidak mudah karena ada persyaratan yang harus dipenuhi,'' ungkap Riyanto
Hingga saat ini BSB sedang mempersiapkan sisi keuangan dan sistem IT. Persiapan lain yang menarik investor juga dilakukan.
BSB juga sedang menjajaki investor potensial di yang terafiliasi dalam Grup Bukopin. BSB akan selektif dan belum akan mencari investor dari luar jika IPO jadi dilakukan.