REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom dari UI Telisa Aulia Falianty menilai, Indonesia tidak akan seperti Yunani yang mengalami kebangkrutan. "Oh enggak, itu terlalu jauh. Karena level utang kita untuk swasta meningkat tapi untuk utang pemerintah menurun," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/7).
Apalagi, kata Telisa, Produk Domestik Indonesia (PDB) Indonesia masih tetap kuat dan fundamental ekonomi nasional lebih tinggi dibandingkan Yunani. Menurut Telisa, kepercayaan investor asing terhadap Indonesia masih dalam level yang tinggi.
"Masih positif. Artinya kita masih punya potensi. Apalagi masih punya proyek-proyek yang belum terrealisasi dan infrastruktur yang belum jadi. Masih ada harapan, yang penting harus ditingkatkan," tuturnya.
Soal besarnya animo asing dalam penawaran lelang SUN pada pekan lalu, Telisa menilai, hal itu berdampak positif. Menurutnya, hal itu menunjukkan kepercayaan terhadap Indonesia yang masih baik juga.
Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang mau belajar dari berbagai krisis yang pernah dihadapi, sehingga sudah mempunyai jalan keluar dan strategi dari berbagai masalah perekonomian.
Telisa mengatakan, pada semester kedua ini, Indonesia mampu meningkatkan pertumbuhan ekonominya dibandingkan semester awal. "Mungkin lebih baik sedikit. Kalau saya feelingnya maksimal lima persen. Karena kita mau menjelang hari raya, konsumsi masyarakat tinggi dan sudah ada penyerapan anggaran. Otomatis akan ada peningkatan pertumbuhan," papar Telisa.