REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produksi padi diperkirakan naik 6,64 persen menjadi 75,55 juta ton gabah kering giling (GKG) di tahun ini. Sebelumnya, pada 2014, produksi padi hanya 70,85 juta ton GKG.
Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi, kenaikan hasil padi 2015 banyak di Pulau Jawa mencapai 1,83 juta ton. Kemudian di luar Pulau Jawa kemungkinan total produksi seluruhnya 2,88 juta ton.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, kenaikan itu diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen. "Luas panennya naik 3,71 persen menjadi 0,51 juta hektar, lalu kenaikan produktivitasnya mencapai 2,82 persen atau 1,45 kuintal per hektar," jelasnya di Jakarta, Rabu, (1/7).
Tak hanya padi, Suryamin pun mengatakan produksi jagung dan kedelai juga diproyeksikan meningkat pada 2015. Masing-masing diprediksi naik 8,72 persen menjadi 20,67 juta ton pipilan kering, dan 4,59 persen menjadi 998,89 ribu ton biji kering.
Ia mengungkapkan, tanah Indonesia sebenarnya memang tak cocok untuk kedelai, sehingga hasilnya pun tak terlalu signifikan. BPS memprediksi kenaikan produksi kedelai paling besar akan terjadi di Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Bengkulu, Sulawesi Selatan, serta Jambi. Sedangkan penurunan terbesarnya kemungkinan di Jawa Timur, Aceh, Bali, Gorontalo, dan Sumatera Barat.
Sebelumnya pada 2014, produksi Jagung hanya 19,01 juta ton pipilan kering. Kemudian kedelai, sebanyak 955 ribu ton biji kering. Suryamin berharap produksi padi, jagung, dan kedelai terus mengalami peningkatan.