Rabu 01 Jul 2015 19:28 WIB

Pertamina Gandeng Pupuk Indonesia Kembangkan Pabrik Petrokimia

Rep: M. Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pabrik petrokimia
Foto: Saptono/Antara
Pabrik petrokimia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi terjalinnya sinergi yang lebih baik antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT. Pertamina (Persero) bersama PT. Pupuk Indonesia melakukan penandatanganan nota kesepahaman di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (1/7).

Nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur Utama (Dirut) Pertamina Dwi Soetjipto, dan Dirut Pupuk Indonesia Arifin Tasrif dan disaksikan langsung Menteri BUMN Rini Soemarno ini berisi tentang kajian pengembangan pabrik Petrokimia berbasis gas dan batubara, kajian sinergi EPC (Engineering, Procurement, Construction), dan O&M (Operations & Maintance) melalui optimalisasi aset dan knowledge sharing antara pihak maupun dengan afiliasinya.

Dirut Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, penyusunan studi kelayakan terhadap pengembangan pabrik petrokimia berbasis gas dan batubara. "Pengembangan sangat penting karena sampai sekarang suplai bahan baku masih andalkan impor," ungkapnya.

Ia menjelaskan, manfaat dari adanya pengembangan industri Petrokimia juga tidak hanya berdampak pada perkuatan rantai pasok dari hulu ke hilir, tetapi juga sangat positif bagi perekonomian nasional seperti mendorong pertumbuhan ekonomi, penghasil devisa, dan penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak lagi.

Soal pengembangan kapabilitas di bidang EPC dan O&M, Dwi mengatakan hal tersebut sangatlah penting untuk mendorong kemandirian bangsa melalui penggunaan sumber daya dan komponen lokal.

Hal lain yang masuk dalam nota kesepahaman, ia katakan ialah penyusunan laporan bersama yang berisi kajian-kajian yang dilakukan dalam bentuk kesimpulan atau rekomendasi dari hasil kajian bersama, serta knowledge sharing di antara para pihak maupun dengan afiliasinya.

Ia menegaskan, penandatangan nota kesepahaman yang akan berlaku satu tahun ini, diharapkan mampu memberikan manfaat dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional melalui penguatan industri petrokimia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement