Selasa 30 Jun 2015 14:13 WIB

Telkom Salurkan Pinjaman UKM Bunga 0,5 Persen

Pameran Expo Pembiayaan Koperasi dan UMKM, Jakarta, Rabu (26/11).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pameran Expo Pembiayaan Koperasi dan UMKM, Jakarta, Rabu (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Telkom Regional V Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara menyalurkan pinjaman bergulir untuk triwulan II tahun 2015 sebanyak Rp 13 miliar kepada 483 mitra binaan UKM di wilayah kerjanya guna pengembangan bisnis mereka. Dari pinjaman itu, UKM dikenakan bunga 0,5 persen. Upaya tersebut merupakan bagian program CSR Telkom yang sudah go public.

SM Human Capital Regional Jatim Bali Nusra, Irianto Muryono mengatakan program bantuan pinjaman untuk pelaku UKM tersebut rutin diberikan setiap triwulan kepada mitra binaan yang telah lolos seleksi pengajuan pinjaman. "Pada triwulan II 2015 Telkom Witel Suramadu menyerahkan dana pinjaman sebesar Rp 1 miliar kepada 44 mitra binaan," katanya.

Ia menjelaskan, tujuan disalurkannya pinjaman dengan bunga 6 persen lebih rendah dibandingkan dengan bunga bank sebesar 12 persen karena Telkom hanya ingin mengangkat UKM di Indonesia. Selain itu agar pelaku UKM tidak terjebak permainan rentenir. Program tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2001 dan sudah disalurkan kepada 6.000-8.000 UKM. Ia optimistis, program tersebut dapat membantu pemerintah. Apalagi sesuai peraturan pemerintah maka BUMN diharapkan dapat menyisihkan labanya untuk membantu para pelaku bisnis UKM.

"Kini, Telkom adalah satu-satunya operator telekomunikasi di Indonesia dengan status BUMN yang membantu UKM," katanya.

Selain itu, tambah dia, Telkom juga akan membantu mereka dengan memberikan pelatihan untuk keterampilan pelaku UKM mulai dari pembukuan, pemasaran, pengemasan, dan internet. Dengan begitu, produk UKM bisa semakin berkembang. Telkom juga memiliki sistem yang bisa membantu penjualan poduk UKM yakni 'Bos Toko' (Bisa Online untuk Semua Toko). UKM yang dibantu oleh Telkom ini hanya UKM yang omzetnya di bawah Rp 1 miliar.

"Upaya itu kami lakukan supaya bisa bagi hasil dengan yang lain. Alasan kami membantu mereka karena UKM merupakan satu-satunya usaha yang tidak kena krisis moneter," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement