REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Peredaran makanan kedaluwarsa dan rusak menjelang Lebaran selalu berulang kali terjadi.
"Kita sangat menyesalkan masih banyaknya beredar produk-produk ilegal berupa biskuit, wafer, permen serta banyaknya pangan kedaluwarsa dan rusak yang meliputi minuman berperisa, bumbu masak, ikan dalam kaleng, mie instan, dan lain-lain," kata Bendahara Pengurus Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas, Kamis (25/6).
Maka, ia mengimbau para produsen dan pedagang tidak melulu bersikap pragmatis dan berorientasi mencari keuntungan. Tetapi, mereka tetap harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku serta menghormati hak-hak konsumen.
Anwar berpendapat, jika semua itu tidak diperhatikan, maka dampaknya jelas akan sangat merugikan negara dan masyarakat luas. Oleh sebab itu, para pelaku usaha harus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dari agama dan etika bisnis.
"Lebih berbahayanya, ternyata masih banyak juga para pedagang yang menggabungkan produk yang haram dengan produk-produk yang halal. Juga masih banyaknya beredar makanan yang mengandung formalin yang tentu saja akan sangat merusak kesehatan masyarakat," tambah Anwar.