Rabu 24 Jun 2015 15:19 WIB

Pendistribusian Gas, Pertagas Tugaskan Pertagas Niaga

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Satya Festiani
Jaringan Pipa Gas, Pertagas (Pertamina Gas)
Foto: ROL/Agung Sasongko
Jaringan Pipa Gas, Pertagas (Pertamina Gas)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PT Pertamina Gas (Pertagas) terus menyatakan komitmennya dalam mendukung program pemerintah guna menyediakan infrastruktur pendukung energi di Sumatera Utara.

Presiden Direktur Pertagas Hendra Jaya mengatakan Pertagas terus melakukan percepatan penyelesaian proyek pembangunan pipa gas open access baru untuk ruas Belawan – Kawasan Industri Medan (KIM) – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau yang disingkat dengan Bel-KIM-KEK.

Sejak dilakukan groundbreaking proyek oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Januari 2015, Hendra menambahkan, proyek penanaman pipa tersebut terus menunjukkan kemajuan.

"Progress pekerjaan proyek hingga pertengahan Juni ini telah mencapai 72 persen," ungkapnya di Wisma Kawasan Industri Medan 2, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Rabu (24/6).

Dalam hal pendistribusian gas ke KIM dan KEK sendiri, Hendra mengatakan Pertagas menugaskan anak perusahaannya, PT Pertagas Niaga. Sedangkan Wilayah KEK, ia katakan, selain untuk industri, gas tersebut juga disiapkan untuk memenuhi potensi konsumen lainnya yakni pembangkit listrik atau Independent Power Producer (IPP).

Hendra menilai pembangunan pipa gas memiliki prospek yang baik. Untuk mendukung upaya Pertagas, Ia mengatakan pihaknya sengaja membentuk empat anak perusahaan demi hasil yang lebih maksimal.

"Kita bentuk sejumlah perusahaan yaitu Pertagas Niaga, Perta Samtan Gas, Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, dan Perta Kalimantan Gas," sambungnya.

Untuk Perta Samtan Gas, ia katakan, bekerjasama dengan perusahaan asal Korea Selatan.

Hendra melanjutkan, pembangunan gas sepanjang Belawan-KIM-KEK ini sebagai sebuah langkah lanjut menyusul mulai beroperasinya Terminal Penerimaan & Regasifikasi LNG Arun dan Pipa Arun-Belawan.

"Selain untuk memaksimalkan fasilitas regasifikasi Arun, pembangunan jalur pipa ini juga sekaligus memberikan keterjaminan pasokan gas bagi sektor industri di sekitar Sumatera Utara," lanjut Hendra.

Ia berharap, dengan tersedianya terminal regasifikasi maka sumber suplai gas akan menjadi lebih banyak dan tidak hanya bergantung pada pasokan gas yang ada di sekitar lokasi pipa gas saja.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement