REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelemahan rupiah terhadap dolar AS dinilai akan mengerek harga makanan dan minuman di pasar ritel. Pasalnya, pabrikan akan menaikkan tarif saat dolar di level Rp 13.500.
Direktur Utama PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Hans Prawira mengatakan, pembicaraan dengan sejumlah principal atau pabrikan produk disebut-sebut akan menaikkan harga apabila per dolar AS mencapai Rp 13.500. "Sebagai ritel, apabila harga dinaikkan pabrikan, kami juga terpaksa menaikkan," kata dia seusai Peluncuran AlfaGift di Alfamart Meruya Selatan 3, Jakarta, Selasa (23/6).
Menurut Hans, bahan baku produk yang dijual anak usahanya seperti Alfamart banyak yang impor. Karena itu, fluktuasi dolar AS sangat memengaruhi harga jual produk yang dijual di gerai tersebut.
Dia menilai, batas psikologis di level Rp 13.500 per dolar AS. Pabrikan tidak bisa menahan untuk tidak menaikkan tarif apabila pelemahan mencapai level tersebut. Hans menerangkan, pihaknya terpaksa menaikkan harga apabila pabrikan menyesuaikan tarif. Alasannya, margin akan semakin menipis.