Selasa 23 Jun 2015 12:35 WIB

Meski Ekonomi Melemah, BCA Belum Revisi Target Penyaluran Kredit

Rep: C91/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bank BCA
Foto: Republika/Wihdan
Bank BCA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelemahan ekonomi Indonesia terus terjadi. Dampaknya hingga memengaruhi kinerja perbankan di Indonesia.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bahkan pesimis terhadap target penyaluran kreditnya tahun ini yang mencapai 15 persen sampai 17 persen. Angka tersebut sesuai arahan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Meski begitu, Direktur BCA Suwignyo Budiman mengaku belum berencana untuk merevisi target dari perseroan. Ia menyatakan, sekarang agak sulit untuk mencapai target yang sudah ditetapkan.

"Kita belum ada rencana revisi, bajet kemarin tidak akan tercapai," jelasnya kepada wartawan, di Jakarta, Senin, (22/6). Ia menambahkan, saat ini perekonomian global sangat berpengaruh terhadap pergerakan ekonomi Indonesia.

"Ekonomi melemah tahu sendiri, ekonomi sekarang susah diprediksi. Pengaruh luar semakin kuat," ujar Suwignyo.

BCA mencatat, outstanding portofolio kredit tercatat sebesar Rp 335,6 triliun pada akhir Maret 2015. Jumlah itu tumbuh 5,8 persen secara year on year (yoy).

Keseluruhan portofolio kredit terdiversifikasi dengan korporasi mencapai 32,5 persen dari portofolio. Sedangkan kredit komersial dan UKM serta konsumer, masing-masing 40,1 persen dan 27,4 persen dari total portofolio kredit.

Kredit korporasi naik 2,9 persen yoy hingga Rp 109,2 triliun. Kemudian kredit komersial dan UKM meningkat 8,3 persen yoy menjadi Rp 134,4 triliun yang mendukung pertumbuhan semua portofolio kredit.

Selanjutnya, kredit konsumer naik 5,6 persen yoy menjadi Rp 92 triliun. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) juga tumbuh sampai 3,6 persen yoy menjadi Rp 54,8 triliun. Lalu Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) meningkat 6,9 persen yoy menjadi Rp 28,7 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement