Senin 22 Jun 2015 15:05 WIB

Uni Eropa Sambut Baik Proposal Baru Yunani

Rep: C91/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PM Yunani Alexis Tsipras
Foto: antara
PM Yunani Alexis Tsipras

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uni Eropa menyambut positif proposal baru dari Perdana Menteri Yunani Alexis Tspras sebagai awal baik untuk mencapai kemajuan dalam perundingan. Kreditor internasional menginginkan konsesi menit-menit terakhir untuk membawa Yunani dari kebangkrutan.

Kepala Staf Direktur Eksekutif Uni Eropa menyebut proposal itu sebagai 'usul yang menggigit'. Sedangkan sebelumnya para pejabat bekerja sampai larut malam untuk mencapai kesepakatan sebelum pertemuan puncak kepala negara zona euro di Brussels, Senin, (22/6).

Pertemuan tersebut bertujuan mempertahankan Yunani dalam blok mata uang tunggal Eropa itu. Kemudian tanpa merinci proposal yang sudah diterima Bank Sentral Eropa serta Dana Moneter Internasional (IMF), pejabat Uni Eropa asal Jerman Martin Selmayr  mengatakan "dasar yang baik untuk mencapai kemajuan di... Pertemuan Puncak Euro," dalam bahasa Jerman melalui akun Twitternya.

Setelah empat bulan terjadi kenaikan dana pihak ketiga di beberapa bank di negara tersebut. Kini pemerintah sayap kiri Tsipras menunjukkan kesediaan membuat konsesi agar dapat mencairkan dana yang dibekukan untuk mencegah kegagalan bayar hutang.

Belum bisa dipastikan apakah proposal baru tersebut memenuhi tuntutan para kreditor terkait penghematan lebih besar serta peningkatan pajak. Hanya saja tawaran itu merupakan sebuah harapan agar tercapai kesepakatan di menit terakhir sebelum Athena kehabisan dana.

Dikutip Reuters, Senin, (22/6), pada Minggu, (21/6), Tsipras melakukan pertemuan kabinet secara maraton. Ia membicarakan proposal baru tersebut dengan pemimpin Jerman, Perancis, dan Komisi Eropa lewat telepon.

"Perdana menteri mengajukan proposal Yunani kepada para pemimpin itu agar tercapai kesepakatan saling menguntungkan dan menjadi solusi akhir, serta tidak menunda upaya mengatasi masalah ini," tulis pernyataan tertulis dari kantor Tsipras.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement