REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dibukanya tol Cikopo-Palimanan (Cipali) membuat jarak tempuh dari Jakarta menuju Jawa Tengah semakin singkat. Namun di sisi lain, tol tersebut disebut berdampak pada jumlah penumpang atau okupansi KA Ciremai Ekspres rute Bandung-Cirebon.
"Dampaknya pasti ada pada penumpang, namun dalam beberaka hari terakhir belum banyak berpengaruh terhadap jumlah penumpang KA Ciremai Ekspres," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung, Zunerfin di Bandung, Ahad.
Ia menyebutkan, saat ini KA Ciremei Ekspres dengan rute Bandung - Cirebon via Cikampek beroperasi dua kali per hari yakni pemberangkatan ukul 09.45 WIB dan pukul 19.45 WIB. Saat ini kedua KA yang okupansinya tidak terlalu signfikan atau sekitar 60 persen itu tetap beroperasi di jalur itu.
"Okupansi KA Ciremai Ekspres memang tidak terlalu besar, namun stabil di kisaran 60 persen," kata Zunerfin.
Terkait dibukanya Tol Cikapali yang terhubung ke Tol Cipularang, memungkinkan arus lalu lintas darat khususnya jalan tol dari Bandung ke Cirebon meningkat. Termasuk pula akan munculnya rute-rute angkutan travel yang menggunakan rute Tol Cikapali yang kemungkinan dalam beberapa bulan ke depan akan menjadi pilihan para penumpang angkutan umum.
"Saya kira segmennya akan beda, meski demikian kami akan melakukan antisipasi melalui beberapa program. Kami akan menyiapkan programnya untuk tetap memberikan pelayanan kepada penumpang KA itu," kata Zunerfin.
Dari ukuran waktu tempuh, Bandung - Cirebon via Cikapali akan lebih cepat sehingga akan menjadi pilihan penumpang. Selain itu juga akan terjadi pengalihan arus lalu lintas yang biasa menggunakan jalur Bandung - Sumedang - Majalengka - Cirebon ke jalur Tol Cikapali.
"Sejauh ini operasional KA Ciremai masih normal, dan diharapkan tetap memiliki segmen pasar," kata Zunerfin.
Namun di lain pihak, PTKA memiliki pengalaman buruk anjloknya okupansi KA Parahyangan Bandung - Jakarta (Gambir) saat dibukanya Tol Cipularang tahun 2005 pada saat angkutan KA tersebut tengah di atas puncak okupansi.