Sabtu 20 Jun 2015 15:07 WIB

Nelayan Kupang Keluhkan Pencurian Ikan

Rep: c89/ Red: Satya Festiani
Pencurian ikan.    (ilustrasi)
Foto: Antara/Jessica Wuysang
Pencurian ikan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Para Nelayan di Kota Kupang mengeluhkan adanya oknum pencuri ikan di perairan tempat mereka biasa melaut. Tak tanggung-tanggung sekitar satu ton ikan, jumlah yang diambil oleh kapal tak dikenal tersebut.

Joni Mamong, pelayan yang mangkal di pelabuhan pendaratan ikan (PPI) Oeba, Kupang mengatakan dirinya sering melihat oknum kapal pencuri yang berjumlah sekitar lima hingga tujuh buah. Menurutnya sekali menebar jala, sekitar satu ton ikan diambil.

"Mereka beroperasi di area sekitar 45 mil dari jarak pantai," kata Joni di Kupang, Sabtu, (20/6).

Ia mengakui tidak tahu harus melapor kemana keadaan tersebut. Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo yang mendengarkan langsung keadaan tersebut mengharuskan dirinya selalu berkoordinasi dengan pihak pelabuhan, TNI angkatan laut serta Pol Airut.

Soesilo meminta semua nelayan agar bekerja sama dengan ketiga pihak di atas. Terutama bagi nelayan yang bisa membaca koordinat, kata dia, harus bisa menjelaskan posisi pencurian kepada petugas keamanan laut NKRI terdekat. Sehingga pasukan yang berpatroli langsung menuju lokasi itu.

Dalam kunjungannnya ke PPI Oeba tersebut, Indroyono juga menyimpulkan dua hal pokok terkait keadaan nelayan di sana. Yakni ia menilai perlu adanya penambahan gudang pendingin ikan (Kastoris) serta perluasan pelabuhan.

Dengan demikian, kata dia, produktivitas bisa meningkat. Serta mampu menghasilkan kualitas daging yang lebih baik tanpa harus tertumpuk sehingga bisa mempengaruhi harga jual.

"Mungkin bukan lagi 85 Ribu per kg dan bisa ekspor ke tiga negara," kata Indroyono.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement