Rabu 17 Jun 2015 22:23 WIB

Rolls Royce Jajaki Potensi Investasi di Batam

Rolls Royce
Rolls Royce

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Manajemen Rolls Royce, perusahaan terkemuka asal Inggris melakukan kunjungan kerja ke BP Batam untuk mencari informasi bisnis dan investasi pada kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas tersebut.

"Mereka menggali informasi tentang potensi yang ada di Batam. Sempat ada diskusi dengan petinggi BP Batam yang menyambut kedatangan mereka," kata Direktur Promosi dan Investasi BP Batam, Purnomo Andiantono di Batam, Rabu (17/6).

Delegasi Rolls-Royce yang melakukan kunjungan kerja ke BP Batam berjumlah lima orang terdiri dari Adrian Short (President Director), dan Dian Firmansyah (Business Development Analyst) dari perwakilan di Jakarta, serta tiga orang perwakilan Rolls-Royce Singapura yaitu Leon Wye Houn (Regional Business Development Manager ASEAN and Pacific), Mabel Wang (Global Commodity Leader) dan Cao Jianyu (Buyer-Forward Sourcing).

Kunjungan tersebut diterima oleh Wakil Kepala BP Batam Jon Arizal, Direktur Lalu Lintas Barang Tri Novianta Putra. "Mereka juga menanyakan mengenai fasilitas yang dimiliki BP Batam, insentif, kemudahan berinvestasi serta informasi keunggulan lainnya yang dimiliki oleh Batam," kata dia.

Rolls-Royce adalah sebuah perusahaan asal Inggris yang berdiri sejak 1906 bergerak di bidang pengembangan teknologi dan infrastruktur untuk industri otomotif, pesawat terbang, perkapalan, generator, dan fasilitas penunjang kegiatan minyak dan gas yang produknya sudah digunakan diseluruh dunia.

"Selain untuk mencari potensi yang dimiliki oleh Batam, mereka juga ingin melihat secara langsung perkembangan Batam sebagai kawasan investasi dan industri. Apabila memungkinkan mereka akan melakukan pengembangan supply chain industries di wilayah Indonesia khususnya Kepri," kata dia.

Adrian selaku ketua tim menjelaskan maksud kedatangan mereka ke BP Batam adalah untuk mencari informasi mengenai insentif bagi industri khususnya industri pesawat terbang (aerospace) dan juga informasi mengenai logistik, infrastruktur, bea dan cukai, ketersediaan SDM serta informasi lainnya mengenai perkembangan Kota Batam sebagai kawasan investasi dan industri di wilayah Asia Tenggara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement