Rabu 17 Jun 2015 02:06 WIB

Bulog Dinilai Telat Serap Beras Petani, Ini Penyebabnya

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Beras BULOG
Foto: Republika/Prayogi
Beras BULOG

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Berniat melakukan penyerapan beras sebanyak dua juta ton dalam dua bulan, Badan Urusan Logistik (Bulog) dinilai terlambat jika ingin melakukannya dimulai bulan ini. Pasalnya, momen panen raya perdana sudah lewat, sementara panen raya kedua baru akan berlangsung pada bulan depan, yakni periode Juli hingga Agustus.

"Urgensinya, saya melihat ini udah telat, karena kehadiran Bulog itu kan harusnya terutama pada saat panen raya," kata Pengamat Pertanian dari IPB Hermanto Siregar kepada Republika pada Selasa (16/6). Biasanya, kata dia, keberadaan Bulog berfungsi menjaga agar harga beras dan gabah petani tidak anjlok ketika pasokan berlimpah. Sementara saat ini sudah memasuki pertengahan Juni dan tidak ada panen.

"Jadi kalau ada yang ngejual pun sekarang stok terakhir akan sedikit," ujarnya.

Jika Bilog ingin sukses menyerap beras dua juta ton, maka perhitungan waktunya bisa disesuaikan dengan panen kedua yakni Juli-Agustus. Tapi, dalam beraksi pun ia harus sanggup menyaingi tengkulak.

Seperti diketahui, Bulog dalam 5,5 bulan mampu melakukan penyerapan secara nasional sebanyak 1,3 juta ton alias hanya sekitar 2,7 persen dari produksi nasional. Bulog pun dengan Dirut Barunya yakni Djarot Kusumayakti bertekad akan melakukan "lompatan" dengan melakukan penyerapan beras petani selama dua bulan sebanyak dua juta ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement