REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Nelly Soekidi menyebut pasokan beras menjelang Ramadhan akan stabil. Ia menambahkan, tidak mungkin akan ada gejolak harga yang besar nantinya.
“Ramadhan nanti, fluktuatif harga beras normal saja. Insyaallah jika tidak ada kendala-kendala lain harga stabil kok. Kebetulan bulan Ramadhan nggak terlalu jauh dengan masa panen,” kata Nelly kepada ROL, Sabtu (13/6).
Menurutnya, dengan dekatnya masa panen tersebut maka kalau hanya naik Rp 100 atau Rp 200 ini normal, begitupun juga jika mengalami penurunan harga. Selain itu, ia juga menjelaskan melonjaknya konsumsi beras pada Ramadhan nanti juga tidak sebulan penuh keadaan tersebut terjadi.
Mungkin, kata dia, seperti bulan Ramadhan sebelulmnya selalau ada kecenderungan yang sama pola transaksi penjuaaln beras. “Di Cipinang selalu saat H-7 dan H+7 lebaran tidak ada kegiatan transaksi, selalu cenderung pasif,” ungkap Nelly.
Terkait dengan hal tersebut, Nelly menjelaskan penduduk di Jakarta sudah banyak yang melakukan mudik lebaran. Ditambah lagi, kata dia pasokan juga normal pasti bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Diketahui, Ramadhan nanti tingkat konsumsi beras oleh masyarakat biasanya mengalami pelonjakan. Untuk itu pemerintah berusaha mengontrol stok dan harga beras namun sejauh ini pemerintah juga tetap memastikan bahwa stok pasti tercukupi.