Jumat 12 Jun 2015 02:00 WIB

Indonesia-AS Kembangkan Kerja Sama Penerbangan

Rep: C84/ Red: Julkifli Marbun
Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Blake Jr
Foto: Antara
Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Blake Jr

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MITRE, pusat penelitian dan pengembangan yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat bersama Airnav Indonesia, dan AngkasaPura II sepakat menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) terkait kerja sama untuk meningkatkan dukungan teknis terhadap sektor penerbangan Indonesia.

Penandatanganan tersebut diselenggarakan di kediaman resmi Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Blake, pada Selasa (9/6), bertepatan dengan hari terakhir U.S. Industry Day, yang digelar oleh Kementerian Perhubungan, sekaligus dengan peluncuran Aviation Working Group (AWG), yang terdiri atas perwakilan sektor swasta dan pemerintahan AS dan Indonesia. Robert mengatakan pembangunan infrastruktur merupakan salah satu pilar utama dalam strategi pembangunan ekonomi pemerintahan Presiden Jokowi dan pengembangan sektor penerbangan merupakan inti upaya pembangunan tersebut.

"Itulah mengapa saya sangat senang dapat ikut serta dalam peluncuran AWG ini. AWG merupakan wadah bagi pemerintah dan sektor swasta AS untuk berinteraksi dengan pemangku kepentingan penerbangan Indonesia, untuk berbagi praktik terbaik dari seluruh dunia,  dan untuk mengajukan dan menyediakan solusi dan jasa inovatif yang mendukung pengembangansektor penerbangan Indonesia. Perusahaan-perusahaan AS memiliki keandalan untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada dalam sektor penerbangan yang terus berkembang, melalui kerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan penerbangan Indonesia," ujarnya,

Robert menambahkan, AWG mengadakan kegiatan dan pertemuan yang menguntungkan kedua belah pihak, yang menyelaraskan kepentingan dan kekuatan industri AS dengan prioritas Indonesia dalam bidang-bidang kunci, termasuk modernisasi pengelolaan lalu lintas udara infrastruktur bandara, keselamatan dan keamanan penerbangan, pengembangan dan pembangunan layanan pendukung penerbangan, analisis kapasitas, pengembangan, dan perencanaan wilayah udara dan bandara, akses dan integrasi penerbangan umum, serta keamanan kargo.

Robert melanjutkan, anggota AWG yang mencakup 23 perusahaan AS menawarkan solusi bagi kebutuhan sektor penerbangan Indonesia. Dalam kesepakatan MoU tersebut juga dihadiri perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, AngkasaPura I dan II, dan Airnav Indonesia, sekaligus Indonesian Aviation Association dan asosiasi maskapai-maskapai penerbangan Indonesia. Sementara dari Perwakilan pemerintah AS dihadiri oleh Federal Aviation Administration, US Trade and Development Agency, dan Transportation Security Administration.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement