REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama dan jatuh terhadap yen Jepang ke tingkat terendah dalam dua-minggu pada Rabu (Kamis pagi WIB).
Yen naik lebih dari 1,3 persen terhadap greenback setelah Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ) Haruhiko Kuroda mengatakan mata uang Jepang itu "sangat lemah" dan tidak mungkin untuk terus melemah, sehingga memicu investor untuk mengurangi taruhan besar terhadap yen.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,54 persen menjadi 94,651 pada akhir perdagangan, menghentikan penurunan tiga sesi beruntun.
Sementara itu, investor terus mengawasi perkembangan labirin krisis utang Yunani.
Komisi Eropa mengatakan pada Rabu bahwa usulan reformasi baru Yunani yang dilayangkan pada Senin tidak cukup dan "tidak mencerminkan" hasil diskusi antara para pemimpin Eropa pekan lalu, menghapus harapan negara yang dililit utang itu membuka tahapan akhir 7,2 miliar euro (8,1 miliar dolar AS) dalam pembiayaan dana talangan (bailout).
Sementara itu, laporan lain mengatakan bahwa para kreditor internasional sepakat untuk melepaskan lebih banyak dana talangan tunai kepada Yunani.
Investor juga sedang menunggu laporan penjualan ritel AS yang dipantau cermat pada Kamis (11/6).
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1316 dolar dari 1,1280 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5528 dolar dari 1,5375 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,7759 dolar dari 0,7682 dolar.
Dolar AS dibeli 122,70 yen Jepang, lebih rendah dari 124,35 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 0,9314 franc Swiss dari 0,9310 franc Swiss, dan menurun menjadi 1,2264 dolar Kanada dari 1,2337 dolar Kanada.