Jumat 05 Jun 2015 15:50 WIB

Bank Syariah Bukopin Kesulitan Jalankan Gadai Emas

Rep: C91/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Teller melayani nasabah di kantor Bank Syariah Bukopin (BSB) di Jakarta, Rabu (21/1).  ( Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Teller melayani nasabah di kantor Bank Syariah Bukopin (BSB) di Jakarta, Rabu (21/1). ( Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Bukopin (BSB) menyatakan persaingan Gadai Emas cukup tinggi. Gadai emas sendiri merupakan salah satu produk unggulan kebanyakan bank syariah.

"Gadai emas setelah kita geluti pertama agak sulit, karena pesaingnya banyak. Ada pegadaian, toko emas, dan lainnya, dengan size dan pengalaman yang cukup dari mereka," tutur Direktur Utama BSB, Riyanto, di Gedung BSB, Jakarta, Kamis, (4/6).

Ia mengatakan, selama ini tetap menjalankan produk gadai emas, namun tak mencapai target. "jalannya tidak sebesar yang kita proyeksikan, dari sisi persaingan menurut saya bank agak kalah," tambahnya.

Riyanto menjelaskan, dulu gadai emas menarik sebab bisa dijadikan instrumen investasi. Hanya saja sekarang tak boleh, sehingga gadai emas hanya diberikan untuk memenuhi kebutuhan nasabah terkait likuiditas dan modal.

Sebelumnya, anak perusahaan dari Bank Bukopin ini baru saja mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Hasilnya, BSB menyetujui adanya penambahan modal Rp 100 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement