REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali menegaskan soal enam sasaran strategis kementerian yang dipimpinnya, utamanya dalam mencapai swasembada pangan.
Rencana strategis (Renstra) 2015-2019 yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No 19/Permentan/HK.140/4/2015 pada 6 April 2015 pun kembali disebut dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan Pertanian Nasional (Musrenbangtanas) 2015, Rabu (3/6).
"Enam sasaran tersebut yakni swasembasa padi, jagung, dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula, juga peningkatan diversifikasi pangan," kata dia.
Sasaran strategis lainnya yakni peningkatan komoditas bernilai tambah dan berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan pengganti impor. Difokuskan pula penyediaan bahan baku bio industri dan bio energi, peningkatan pendapatan keluarga petani, dan akuntabilitas kinerja aparatur negara yang baik.
Adapun dukungan Kementan terhadap Nawacita Bidang Ketahanan Pangan 2016 diwujudkan melalui target-target pembangunan pertanian di antaranya pembukaan 200 ribu hektare lahan sawah baru, pembukaan pertanian lahan kering untuk komoditas hortikultura seluas 75 ribu hektare, pembukaan lahan perkebunan seluas 150 ribu hektare dan peternakan seluas 25 ribu hektare.
Selanjutnya, dilakukan perbaikan dan pembangunan irigasi untuk lahan sawah seluas 500 ribu hektare, pengendalian konversi lahan melalui audit lahan pertanian sebanyak 225 paket serta tanah petani yang di prasertifikasi dan pascasertifikasi seluas 1.600 hektare.
"Kita ada program pemulihan kesuburan lahan yang airnya tercemar alias optimalisasi lahan seluas 275 ribu hektare," ujarnya.
Mentan juga menyebutkan target produksi komoditas strategis 2016 yakni produksi padi 76,23 juta ton, produksi jagung 21,35 juta ton, produksi kedelai 1,82 juta ton, produksi daging 590 ribu ton serta produksi gula 3,27 ton.