REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Data Tuirkish Statistic Institute (Turk Stat) pada Jumat (29/5) sesuai dengan jajak pendapat Reuters menyatakan lonjakan ekspor emas telah mendorong defisit perdagangan Turki. Defisit Turki selama ini diketahui turun hampir sepertiganya pada April ini.
Tak hanya itu, keadaan ekonomi Turki yang lain juga ikut mempengaruhi defisit perdagangan Turki. Seperti yang dilansir Todays Zaman, impor energi yang rendah juga menjadi salah satu faktor naiknya defisit tersebut.
Terkait hal tersebut, defisit turun 31,9 persen dari tahun ke tahun menjadi 4,97 miliar dolar AS pada bulan lalu. Penurunan tersebut menyusul peningkatan defisit tahun ke tahun pada Maret yang sudah turun sebanyak 17,4 persen.
Ekspor emas batangan melonjak menjadi 1,42 miliar dolar AS di bulan ini, lalu untuk ekspor ke Swiss mencapai 1,1 miliar dolar AS. Menurut data resmi pada April 2014, ekspor emas mencapai 51 juta dolar AS.
Mitra ekspor utama Turki pada April adalah Swiss, Jerman, Inggris dan Irak. Sedangkan importir ke Turki adalah Cina, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat. Ekspor ke Uni Eropa turun sebanyak 10,4 persen dibandingkan dengan April 2014.
Para ahli menyarankan negara untuk fokus pada penguatan sektor manufaktur. Karena hal tersebut memungkinkan untuk meningkatkan ketergantungan pada impor barang asing dan berefek baik untuk diversifikasi pasar ekspor.