Jumat 29 May 2015 15:23 WIB

Neraca Perdagangan Jepang Defisit

Rep: c91/ Red: Satya Festiani
 Seorang pria berdiri di depan papan elektronik Nikkei 225 index di Tokyo.
Foto: AP//Itsuo Inouye
Seorang pria berdiri di depan papan elektronik Nikkei 225 index di Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Neraca perdagangan Jepang tergelincir lagi ke lubang defisit pada April. Hal itu terjadi setelah penurunan nilai impor minyak melambat.

Sebelumnya pada bulan sebelumnya, Jepang sempat membukukan surplus pertamanya dalam tiga tahun terakhir. Sayangnya, defisit perdagangan Jepang di April, masih terendah dalam enam tahun belakangan.

Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan Jepang, defisit perdagangan negeri Sakura tersebut mencapai 53,4 miliar yen. Dilansir The Wall Street Journal, Jumat, (29/5), para ekonom memperkirakan defisit mencapai 325 miliar yen.

Selanjutnya, nilai ekspor tumbuh delapan persen year on year. Jumlah itu turun dari Maret yang mencapai 8,5 persen. Impor pun merosot sebanyak 4,2 persen, penurunan harga minyak dunia sejak pertengahan tahun lalu memang turut menguntungkan Jepang.

"Hasil laporan menunjukkan bahwa ekspor tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan. Kenyataan tersebut bagus bagi perekonomian," tutur Yoshiki Shinke, Kepala Ekonom Dai-Ichi Life Research Insitute.

Jumlah ekspor ke Amerika Serikat pada April naik 21,4 persen dari tahun lalu. Sampai sekarang mobil serta alat pembangkit listrik merupakan komoditas pendorong ekspor.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement