Kamis 28 May 2015 18:25 WIB

Anggota Komisi VI Minta PP dan Jasa Marga tak Rangkul China

Rep: c84/ Red: Satya Festiani
President Director PT PP Properti Tbk Galih Prahananto (2kiri) dan jajaran direksi berbicara sebelum konferensi pers Deu Diligence Meeting & Public Expose di Jakarta, Rabu (22/4). (Republika/Prayogi.)
Foto: Republika/Prayogi
President Director PT PP Properti Tbk Galih Prahananto (2kiri) dan jajaran direksi berbicara sebelum konferensi pers Deu Diligence Meeting & Public Expose di Jakarta, Rabu (22/4). (Republika/Prayogi.)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Refrizal mewanti-wanti kepada dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pembangunan Perumahan Tbk (Persero) dan PT Jasa Marga Tbk (Persero) untuk tidak menggunakan pembiayaan dari asing terutama China dalam mengerjakan sejumlah proyek.

"Track record kerjasama Indonesia-Cina dalam pengerjaan proyek infrastruktur kerap bermasalah. Jangan sampai nanti pendanaan didominasi asing," ujar Refrizal dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (28/5).

Ia mengambil contoh pembangkit listrik kapasitas 2x10 MW Papua yang mangkrak hingga empat tahun sebagai salah satu rekam jejak yang negatif dari adanya pendanaan dari China. Selain  itu, kekhawatiran terbesar jika pendanaan dilakukan dari China, ia katakan akan berdampak buruk pada produk dalam negeri hingga tenaga kerja yang akan diambil alih China.

"China cuman bagus dari kemasannya saja. Kalau dari kualitasnya lebih bagus buatan Indonesia," ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement