Rabu 27 May 2015 15:17 WIB

Pelindo I Siap Operasikan Pelabuhan Batu Ampar

Rep: c85/ Red: Satya Festiani
Dwisuryo Indroyono Soesilo (kedua kanan), Dirut Pelindo I Bambang Eka Cahyana (kanan), Roger Clasquin (kedua kiri), saat pembukaan Pemaparan Studi Kelayakan Pelabuhan Kuala Tanjung di Hotel JW Marriott, Jakarta, Rabu (21/1). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Dwisuryo Indroyono Soesilo (kedua kanan), Dirut Pelindo I Bambang Eka Cahyana (kanan), Roger Clasquin (kedua kiri), saat pembukaan Pemaparan Studi Kelayakan Pelabuhan Kuala Tanjung di Hotel JW Marriott, Jakarta, Rabu (21/1). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelindo I menyatakan kesiapannya untuk mengoperasikan Pelabuhan Batu Ampar, Batam. Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana menyatakan, untuk Pelabuhan Batu Ampar Batam, saat ini telah dibangun dermaga oleh BP Batam.

"Dan untuk kegiatan operasional, PT Pelindo I menyatakan siap mengoperasikan dengan melakukan investasi peralatan di Pelabuhan Batu Ampar Batam. Dan melakukan upaya perbaikan produktifitas dan peningkan level off service," ujar Bambang, Rabu (27/5).

Lebih lanjut Bambang mengatakan, mengingat status dermaga di Pelabuhan Batu Ampar, Batam merupakan barang milik negara yang persetujuannya dari Menteri Keuangan, maka PT Pelindo I telah mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan tentang kesediaan melakukan investasi dan kerja sama pada BUMN, sesuai dengan Permenkeu no.78/2014.

"Respon BP kawasan cukup positif terbukti dari BP kawasan juga telah mengirimkan surat kepada Jamdatun dan BPKP untuk meminta pendapat terkait usulan Pelindo I yang mengusulkan kerjasama mengacu pada Permenkeu," ujar Bambang.

Saat ini, lanjut Bambang, sedang dilakukan review oleh Jamdatun dan BPKP terhadap proposal yang disampaikan oleh Pelindo I dikaitkan dengan permenkeu no.78/2014.

Pengembangan Pelabuhan Kontainer Batuampar sendiri yang dibangun secara bertahap termasuk ke dalam Masterplan Percepatan Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 4,5 triliun dan diharapkan terwujud tahun 2020.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement