Jumat 22 May 2015 19:43 WIB

Sudirman Said tak Gentar dengan Mafia Migas

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri ESDM Sudirman Said.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri ESDM Sudirman Said.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said mengaku tak gentar menghadapi mafia migas. Bagi dia, menghadapi perlawanan mafia migas adalah risiko pekerjaan.

"Apa yang ditakutkan?" Begitu jawaban singkat Sudirman Said saat ditanya ROL, Jumat (22/5). Sudirman mengaku bahwa apa yang dia lakukan sebelum ini, termasuk pembubaran Petral bersama Pertamina, adalah bentuk dari reformasi struktural.

Cara ini dia anggap ampuh untuk menjegal langkah para pemburu rente, mafia yang berupaya mengambil keuntungan secara tidak sehat dalam industri minyak dan gas Indonesia. Sudirman mengaku, dirinya tidak takut apabila harus berhadapan dengan ancaman dari para mafia ini.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa posisinya sebagai menteri bukan dirinya yang meminta. Sehingga bila terpaksa kehilangan jabatan menteri pun, Sudirman mengaku tidak takut.

"Ya konsekuensi pekerjaan kali ya. Dan menurut saya apa yang ditakuti? Semua serangan itu kan kepengen cuma satu, saya berhenti . Kan gitu? Lah saya dulunya ga lamar kerjaan ini. Kalau berhenti ya balik ke normal lagi ga ada yang hilang. Jadi ini bukan sesuatu yang musti ditakuti," ujarnya.

Sudirman pun mengisahkan awal mula dia menerima amanah sebagai Menteri ESDM. Sabtu, 25 Oktober 2015, Sudirman bertemu dengan Presiden Joko Widodo di istana negara. Saat itulah dia kemudian ditanya oleh Jokowi tentang visi dan misi dalam mengelola tata niaga migas, termasuk terkait upaya pemberantasan mafia migas.

"Salah satu yang ditekankan adalah pertanyaan beliau, bagaimana cara atasi mafia ini. Karena beliau punya keyakinan bahwa ini persoalan yang gerogoti masalah kita," kenang Sudirman.

Sudirman mengaku, jauh sebelum pertanyaan Presiden Jokowi saat itu, dia sadar betul tantangan besar yang harus dia hadapi untuk membenahi tata kelola migas ini. Berdasarkan pengalamannya di dalam dunia migas di masa lalu, dia sadar betul bahwa para pemburu rente tidak akan tinggal diam.

"Karena saya pernah mengalami di dalam. Dalam sistem yang betul betul, niat baik itu jatuh atau terpinggirkan oleh cengkeraman perilaku pemburu rente," katanya.

Tak lelah, Sudirman selalu menghimbau kepada para pemburu rente untuk berhenti menggerogoti negara ini.

"Menurut saya kalau ada pihak yang ingin terus kangkangi dengan niat buruk, dia egois dan jahat. Dia hanya memikirkan kepentingan sendiri. Ga pikirkan anak cucu. Dan saya bilang kepada siapapun yang punya niat itu, mbok sudahlah. Karena hidup kalian pasti ga tenang. Kepengen terus merusak walau sudah kaya raya dan berkuasa namun tidak puas. Menurut saya sudah stop lah," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement