Jumat 22 May 2015 14:13 WIB

Menteri ESDM: Tata Ulang Migas dalam Kondisi Mendesak

Rep: c84/ Red: Satya Festiani
Menteri ESDM Sudirman Said.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri ESDM Sudirman Said.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan Indonesia dalam kondisi mendesak untuk menata ulang kebijakan, tata kelola dan praktek pengelolaan migas, terutama hulunya.

"Ingin saya ulangi, bahwa kita punya suasana mendesak untuk tata ulang praktik-praktik migas, terutama hulu yang adalah ujung awal seluruh industri di migas dan ekonomi secara keseluruhan," ujarnya dalam acara The 39th Indonesia Petroleum Associaton (IPA) Convention and Exhibition di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Jumat (22/5).

Meski begitu, dia mengatakan, adanya kontrak perjanjian penandatanganan kerjasama senilai 150 juta dolar AS menjadi pertanda baik untuk mengatasi krisis tersebut.

"Baru saja dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama, ini adalah sinyal menghadapi krisis migas," lanjutnya.

Dalam penataan sektor industri hulu, Sudirman berharap kerjasama ini diisi oleh pemimpin dan orang-orang yang memiliki kredibilitas baik sehingga mampu mengatasi krisis migas.

Dia melanjutkan, kegiatan pemerintah dalam beberapa bulan terakhir terkait pembangunan infrastruktur akan memiliki dampak pada jangka panjang, dan ini yang dapat menjadi terobosan perekonomian Indonesia.

"Infrastruktur ground breaking tol dan kereta, itu semua tanda-tanda pertumbuhan ekonomi ke depan. Dimungkinkan karena alokasi Rp 200 triliun dipindahkan dari subsidi. Sekarang tekanan, tapi ke depan akan baik," ungkap Sudirman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement